Tuesday, February 22, 2011

bayangan tanpa 'kulonuwun'

tolong aku..
mungkin.. aq sudah ikhlas melepasmu,,
mungkin.. aq sudah rela tidak bersamamu,
tapi..
taukah kamu? sedikitpun aq belum bisa mengusir bayangmu y selalu seenaknya keluar masuk bilikq tanpa 'kulonuwun' seperti biasanya

tolong aku..
aq tau.. kau sudah tidak mungkin kembali dengan kulonuwun dengan wujud utuhmu,
maka dari itu.. aq mohon padamu
bisakah kau menarik bayangmu dari bilikq?

bagaimana ini..

kau pikir aq tak tau kalau kaupun meresahkan hal yang sama..? aq tau.. atau mungkin sok tau..

ah entahlah.. lagi2 q katakan ini absurd, sampai kapan bayangmu menari indah d bilikq?

lihat.. sudah berapa lama kau pergi? mengapa tak sekalian saja kau bawa bayangmu?

ah.. entahlah..

malam ini, aq benar2 tidak tau harus bagaimana..

lagi2 hanya pasrah..
berharap sang mentari, suatu saat dapat menyapu bersih bayangmu yang terus tiada henti menari dengan indahnya di sini, ya.. disini.. tepat di bilikq..

semoga mentariq tidak bosan menolongq menghapus bayangmu dari bilikq..

entah berhasil atau tidak..
aq harap mentariq akan terus bersinar untuk menolongq..

Tuesday, February 8, 2011

warnaku

sedetik aq jadi putih..

detik berikutnya aq jadi hitam..

mereka bilang aq biru..

tapi di suatu waktu mereka bilang aq merah

saat ini mereka bilang aq harus jd merah muda

lihat saja.. besok pasti mereka menyuruhq untuk jadi coklat..

mereka tidak sadar.. bahwa mereka telah menciptakan abu-abu untukq..

sedangkan aq.. bertahan dengan warnaq sendiri..

kau tau apa warnaq kawan?

aq sendiri masih berusaha mengenalinya, masih begitu absurd dalam pencarianq,

jangan memaksaq untuk jadi ungu, ataupun kuning..

aq hanya ingin warnaq sendiri..

Search This Blog