Tuesday, November 13, 2012

Miss Arum in PPL :)

PPL SMPN 35 2012 -the crew : budi(bio), ali(penjas), dewi(bio), me(Eng), elis(IND), ila(BK), didin(Eng), kiki(MTK), delvin(Eng), tino(BK)
Hey there... long time no see... such a thousand years ya.. kinda so busy with such PPL stuffs, hehehe, temen2 udah pada ngurus seminar pendadaran n wisuda, guweeeeeh masih PPL huhuhuhuu. That's fine by the way.. cz it's my story, it's my faith, it's my destiny #eaaaaa. However, I'm happy here cz I know I'm happy #apasih? (>.<).

Well... agag ngawur itu paragraf pertama, maklum lah lama tak bersua dengan blog tercinta hwehehehe :P. These days I'm so busy, extremely busy, kerjaan hari2 ya kos-sekolah-PG-kos-sekolah-pege. Untungnya, banyak cara untuk buat hari2 monoton itu jadi lebih berwarna, ala miss arum tentu saja :D. My greatest greatfull to my lord cz I have such a good friends in my PPL, alhamdulillah, bersyukur sekali atas tiap karunia ini :).

tino-delvin-didin-me-kiki-dewi-ali
 Hari ini sudah hampir dua setengah bulan ngajar di sekolah itu, walaupun hampir selalu seharian_pagi-sore_ disekolah itu,menyenangkan sekali. Tiap hari adaaaaa aja tingkah siswa yang aneh2, mulai dari tingkah lugu menggemaskan sampai tingkah extra nggag nggenah bikin semua guru mencak2, semua terangkum dalam kegiatan ini. Kurang lebih sebulan lagi selesai program ini. I will miss my student sooooooo much. walaupun nakalnya bagaimana, I love them instead. Bakal kangen waktu mereka teriak "I love u miss aruuum" haha, what a beautiful moment.. :)

me and didin(such  unyu English teachers hehhee) 

me and ila(BK)
beautiful teachers in glasses :D

teachers with "makanan kebangsaan"_gorengan Jl.pirus :P

Selama  PPL ini banyak sekali rutinitas kami para guru2 PPL di sekolah, mulai dari yang normal sampai ndak normal :P. mulai dari ngajar, beli molen, cireng, kepompong,(it's a must) ngerjain siswa2, ngegombal guru2, sampai poto2 kalau lagi piket hehe.

Well, those moments are beautiful.. I do feel happy with all of it :)


 

Friday, August 31, 2012

Apa kabar arum? ^^



Hellooooo apa kabar blogku sayang??? duuhh lamanya ndak di tengok2 ini blog, sibuk cyiiinnnn...(alibi dari penyakit 5 huruf--> em a ma el a la es ) haha.. Apa kabar kuliah? apa kabar autoimun, ginjal n sakit2 yang lain? apa kabar hati? hmmmmm....

TENTANG KULIAH

KKN Profesi FKIP 06 angkatan XXXVIII
KKN Profesi FKIP 06 angkatan XXXVIII
"9th semester student" finally.. here I am in the 9th semester. Mestinya nih ya... kalo dah semester segini udah pake busana kebesaran ( kebesaran dalam konotasi ataupun denotasi hihihi), however, di semester ini aku mesti ngejalanin PPL yang tertunda karena cutiku di tahun lalu. O ya, sekedar informasi tambahan, aku baru aja nyelesaikan program KKN yang seharusnya juga aku ambil di tahun lalu. Sometimes, kesel juga sih, envy gilaaaa kalau ngeliat temen yang lain udah sibuk pendadaran. Tapi kalau udah mulai stress gitu biasanya langsung sadar kalau keterlambatan ini juga bukan aku yang atur, hehe... emang di suruh lama2 tinggal di Samarinda kayaknya, yaaah kali-kali aja bakal nemu jodoh di sini kan ya.... who knows? :P

Cerita dikit deh tentang KKN kemarin. Aku di larang bunda untuk jauh- jauh dari Balikpapan, so, aku mesti ambil KKN alternatif, dan tentu saja aku ambil profesi. Alasannya? simple aja sih, kalau aku ambil profesi kan aku masih tetep dapet duit buat hidup di sini hehehe, secara semua- semua pake duit gitu kan yah... KKN jalan pemasukanpun tetep lancar :P

Setelah penempatan, ternyata poskoku ada di Jl. Sutomo Kelurahan Sidodadi. Total kemarin ada 23 proker yang udah jalan. Alhamdulillah banget deh.. setelah melalui banyaaaaaak sekali rintangan.. panas terik hujan badai (ceileeehhh) akhirnya kelar juga itu KKN. Pengalaman baru, teman baru, pelajaran baru, antara menyenangkan, menjengkelkan, menyedihkan, hadeehhh... tumplek blek jaadi satu. 10 kepala di satuin, mana bisa lurus-lurus aja huhuhuhu. However, it's over (Merdekaaaaaa).

Well, selesai satu, muncul tantangan lain, PPL cuuuyyyy.... baru juga kemarin pengumumannya, ditempatkan di SMPN 35 entah bakal gimana  ni perjalanannya, 4 bulan, mesti jadi koordinator pula, ckckckkckkk. Semangat sajalah... toh aku pernah melalui hal yang lebih berat daripada ini, insyaAllah tetep semangat buat yang selanjutnya(ngencangin ikat kepala ala jepang). O ya, ada satu keinginan yang entah bisa atau ndak ni buat di capai. kepingin buangetttt selesaikan PPL sekaligus skripsweet. biar cepet balik ke Balikpapan sesuai ama yang bunda pinginin.huaaaaaaaaaaaa kalo ingat-ingat skripsweet jadi merinding sendiri >.< hihihihii..



TENTANG SAKITKU

Aku sehat koq.... yah seenggaknya kalimat ini yang selalu aku sugestikan tiap hari, tiap detik. Udah hampir dua tahun nih, dan jujur saja aku memang belum sembuh. No problem, bagiku, selama aku masih bisa menjalani aktifitasku (ngajar kuliah dll) it's fine. Hanya saja memang ndak bisa pol-polan kayak jaman dulu. Jaga kondisi, kalo udah bearasa aneh- aneh badannya, ya di bawa istirahat barang sehari dua hari, ndak berani maksakan diri lagi, takuuuttt... taruhannya maut.. hehehehe... Tentang obat? masiihhhhh tentu saja, masih dengan ramuan2 itu... masih dengan pil2 itu, masih dengan pantangan2 itu.. yeah... kalo kata Oppie Andaresta "I'm single n very happy" maka kalo aku "I'm sick and still feel happy" hehhee... mayan kan ngurang2in dosa :P


TENTANG HATI

hmmm hmmm... amaaannnnn..... ndak galau ndak datar ndak labil, aman lah... ^^

Lagi membuka hati, mulai menyaring kandidat hehe... udah mau mikirin ke depaaaaaaaaaannnn... jadi ndak mau maen2, kalo mau serius ya ayookk.... tapi kalo ndak , sorry ye... ups, asalkan sudah klik di semua pihak tentu saja :P

Tuesday, April 3, 2012

Lepas Kangen

Here we go... ^^










Look up, how charming we are... hehehe...
beberapa hari yang lalu ada temu kangen dadakan bareng widy n ude. That was a very nice moment. Secara kami udah lama banget ndak jalan bareng. Sejak terpisah karena cuti sakit tahun lalu, emank udah langka deh yang namanya kesempatan bareng. Therefore, diadakanlah temu kangen dadakan bareng mereka. o ya, sekedar info, widy n ude adalah temen2 baikku di kampus. Mulai dari ngerjain tugas bareng, nyontek bareng, konser amal bareng *walaupun orang lain ndak ikhlas denger kami nyanyi2 ndak jelas* hehe, maen DDr-an bareng, ke cafe madu bareng, ya ampuunn.... banyak ya ternyata.... singkat cerita, they're included in my bestiest list ^^

semoga next time, kalau udah pada bebuntut, pada ndak lupa ya ama moment2 ini, tetep semangaaaaaattt ^^

transformation ^^






Hari ini... aku pakai gamis.... hehehe, temen2 di kampus macam2 saja komentarnya. maklumlah, dulunya jarang sekali, bahkan hampir ndak pernah pakai rok. Well sudah 2 tahun belakangan aku jadi rajiiiinnn.... pakai rok. Satu jenis pakaian yang dulunya cuma ada 3 warna dilemariku (abu2,putih dan coklat), karena semuanya adalah rok sekolah. Dulu aku adalah seorang anak yang bisa di bilang anti- rok, paling males memakai rok. But now, everyday you can see me wearing this kind of clothes. Suka... sekali, jadi lebih anggun dan kelihatan sisi wanitanya hehhehee*soktau*.

Saturday, March 24, 2012

Niat Berbagi, Eh... Malah di Marahi

Apes sungguh apes.. niat hati ingin berbagi, eh.. malah kena marah bapak sopir angkot.

Pukul 16.30 sore kemarin, selepas mengajar, saya memutuskan untuk pergi ke mall Lembuswana Samarinda. Sendiri saya pergi kesana dengan menggunakan jasa angkutan kota berwarna hijau dengan label "A". Sore itu rupanya saya menjadi penumpang satu-satunya dalam angkot tersebut. Cukup menyenangkan menjadi penumpang satu-satunya karena bisa geser kanan geser kiri sambil meluruskan kaki :).

Setelah beberapa saat, angkot yang saya tumpangi berhenti di lampu merah. Pada saat itu terlihat beberapa anak penjual koran menjajakan korannya kepada setiap pengendara, serta pengamen-pengamen kecil, tanggung, dan dewasa mulai bernyanyi sekenanya. Sebagian besar dari mereka mendatangi mobil-mobil pribadi, berharap ada hasil dari sana. Namun ada juga sebagian kecil yang mendatangi motor maupun angkot. Salah satunya adalah seorang remaja tanggung(mungkin sekitar 12 atau 13 tahun usianya) dengan okulele di tangannya, yang saat itu bernyanyi d dekat jendela angkot yang saya tumpangi. Tanpa pikir panjang, spontan saja saya memberikan sebagian uang saya sambil tersenyum dan mengatakan "Semangat dek". Remaja tanggung itu tersenyum sambil berterima kasih. Setelah dia berlalu, bapak sopir yang dari tadi diam saja mulai mengeluarkan suara. beginilah percakapan singkat kami:

Bapak sopir: "Mbak ngapain ngasih itu bocah duit segala? yang kayak begitu ndak usah di kasihani mbak, mereka itu males-males"

Saya: "Ndak papa pak, saya pengen aja"

Bapak sopir: "Oalah mbak... yang kayak begitu kalau di beri malah jadi kebiasaan, ndak bagus. Menipu orang."

Saya: "Ya sayanya nggag merasa dirugikan koq pak, lha wong saya cuma niat ngasi."

Bapak Sopir:"Wah yang begini ini, anak anak begitu jangan di kasihani mbak. Mereka itu pada males semua. Kalau saya mau ngasih, saya lihat dulu mbak, bener perlu ndak ini orang. Walaupun ndak ngemis kalau mereka perlu saya kasi ,mbak, tapi ndak yang model kayak begini ini"

Saya: "Ya monggo pak... kalau saya nggag mikir sejauh itu, dan saya ndak nyesel lho pak"

Bapak: "hahaha... salah mbak ini, salaaahhh"

Setelah percakapan itu saya terdiam sampai di tempat tujuan. Saya beristighfar dalam hati. Apa iya saya salah? apa iya saya telah mendukung mereka untuk jadi ndak bener seperti yang tersirat dalam percakapan bapak tadi. Sungguh tidak ada niat sedikitpun untuk membantu mereka menjadi ndak bener. Menurut saya, tidak ada yang salah dalam kejadian singkat bersama pengamen tadi. Semua kembali ke pribadi masing- masing. Saya ndak berhak ikut campur, jumlah yang sangat tidak seberapa tadi terserah deh mau di apakan sama anak itu, saya pun sungguh tidak berhak berburuk sangka ke pengamen itu. Baik atau buruk, biar masing2 individu yang mempertanggung jawabkan. Sekali lagi saya mengelus dada. Biarlah Allah yang tau hati setiap hambanya.

Semangaaaaaaaaatttt.....

Thursday, March 15, 2012

Ketika "Suku" Menjadi Syarat dalam Menentukan Pasangan Hidup

"Nek bunda yo terserah ae nduk... seng penting se-iman, arep wong opo ae seng penting apik. Tapi mbok yo nek iso seng jowo ae toh nduk....."

Kalimat di atas adalah satu kalimat yang acap kali terlontar dari bundaku ketika kami sedang membicarakan masalah memilih pasangan hidup. Kalimat ini pertama kali terlontar beberapa tahun yang lalu saat ada seorang pemuda yang tidak sesuku denganku, berniat serius ingin meminangku. Pada saat itu aku belum genap berumur 19 tahun. Lalu kuceritakanlah perihal si pemuda itu kepada bundaku. Nampak ada sedikit perubahan pada air muka bunda, lalu terlontarlah kalimat sakti tersebut. Di awal kalimat, aku menangkap bahwa bunda memberiku kebebasan untuk memilih calon,entah dari segi finansial, latar belakang keluarga, ataupun budaya. Namun ketika aku mendengar kalimat berikutnya, ada batasan nyata yang selanjutnya merupakan syarat utama bagiku dalam menentukan pilihan.

Akhirnya si pemuda mundur perlahan setelah aku jelaskan persoalannya. Pada saat itu ada perasaan sedih dan merasa bersalah kepada si pemuda. Namun sungguh aku tidak bisa mengabaikan pernyataan bunda waktu itu. Aku paham, kalau di dalam agamaku, aturan pemilihan pasangan sungguh tidak mencantumkan masalah kesukuan sebagai bahan pertimbangan. Disini aku hanya tidak ingin mengecewakan orang tuaku. Saat ini, aku memasukkan satu lagi syarat utama berdasarkan apa yang di deklarasikan oleh orang tuaku. Memang benar mereka tidak ada mengatakan "Wajib sesuku" namun perlu digaris bawahi bahwa, kata "nek iso" atau "kalau bisa" ala mereka adalah satu keinginan besar yang dengan segenap jiwa berusaha aku wujudkan. Memang benar bahwa kelak yang menjalani kehidupan rumah tangga adalah aku, bukan mereka. Tetapi aku tidak mau nekat membangkang dengan menentukan pilihan sesukaku.Karena bagiku, keinginan orang tuaku adalah cita-citaku, bahagia mereka adalah bahagiaku.

Mungkin kasus seperti ini bukan hanya aku yang mengalaminya. berbagai faktor menjadi alasan para orang tua untuk memasukkan kesukuan sebagai syarat . Kalau dilihat dari sudut pandang orang tuaku, mereka menjadikan perbedaan budaya sebagai faktor utama dalam ketidaknyamanan berumah tangga. Bunda pernah berkata, "nek podho wi luwih enak nduk, gag usah menyesuaikan lagi, gag perlu perdebatan dalam menenfukan ini itu." Ada benarnya juga sih, kalau sama memang jauh lebih mudah untuk menyesuaikan dan melanjutkan tradisi. Faktor kedua adalah lingkungan. Aku tinggal di Kalimantan Timur, di mana sebagian penduduk disini adalah pendatang. hal ini mengakibatkan adanya multicultural. Bunda dan bapak sering mendapati tetangga yang berbeda suku (maaf) aneh-aneh masalahnya. Mulai dari masalah tata krama, masalah sosial, dan lain sebagainya. Kebetulan saja mereka menyaksikan sisi- sisi yang tidak menyenangkan dari orang- orang yang tidak sesuku. Sebenarnya orang tuaku sangat bersahabat dengan semua orang. Hanya untuk masalah memilih menantu itu saja yang prinsipnya tidak bisa di ganggu gugat.

Aku pribadi adalah orang yang tidak memandang orang lain berdasarkan suku. Aku pernah beberapa kali (walau hanya di hati saja) merasakan ada getar rasa terhadap pemuda yang tidak sesuku denganku. Yah... masalah rasa, bukan kita yang bisa menentukan mau dimana, kapan dan dengan siapa hati kita merasakan getaran- getaran aneh di hati. Aku menikmati hadirnya rasa tersebut, bermain dengan gejolak hati. Menurutku "rasa" adalah anugrah yang sangat indah dari-Nya. Tapi aku sadar sepenuhnya bahwa dalam pernikahan, bukan hanya hati atau rasa yang di nikahkan.Ada dua keluarga yang akan berhubungan dan berdampingan. Ada hal lain yang harus di pertimbangkan. Jangan sampai sebuah pernikahan yang mengedepankan urusan rasa, bisa menjadi boomerang bagi kehidupan yang akan di jalani di masa yang akan datang.

Saat ini usiaku 21 tahun, masih menjalani semester akhir di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kalimantan. Aku sangat ingin menikah muda, tapi pengalaman yang lalu membuatku lebih berhati-hati dalam mengolah rasa dan menentukan pilihan. Saat ini lebih memilih sendiri karena memang belum saatnya untuk memilih "the one". Syarat selanjutnya, harus lulus dulu( mohon do'a ya ^^). Sangat ingin langsung dilamar saja nanti, tidak melalui proses pacaran hehee.. amiiinnnn....

Salam hangat...

Balikpapan-Samarinda, Pilih mana?

Sudah Hampir empat tahun saya tinggal di Samarinda( kota dimana saya menempuh pendidikan demi menjadi seorang pendidik) dan selama itu pula saya selalu merindukan dan ingin kembali secepatnya ke Balikpapan(kota kelahiran saya). Memang setiap kota memiliki ciri khas dan keunggulunnya masing masing. Tapi berdasarkan kacamata saya, jika Samarinda di bandingkan dengan Balikpapan, aduh.. sulit sekali untuk di sejajarkan, bahkan mendekatipun tidak. :P

Berikut adalah beberapa perbedaan mencolok antara Samarinda dan Balikpapan.

1. Kebersihan

Poin pertama ini adalah perbedaan yang paling menonjol saya temukan ketika pertama kali menginjakan kaki di Samarinda. Di Balikpapan, saya sulit sekali melihat sampah (entah bekas jajanan atau apa) di jalan besar maupun kecil. Di Balikpapan,tidak sulit menemukan tempat sampah seperti yang terjadi di Samarinda. Selain itu, orang- orang akan malu jika membuang sampah sembarangan, jalanan begitu bersih, sehingga mereka tidak tega untuk menambahkan "hiasan" baru di sana. Berbeda dengan di Samarinda, orang- orang tidak akan segan membuang "hiasan" di sana sini, karena mereka bukan yang pertama kali melakukannya. Kemudian, Di Balikpapan, petugas kebersihan mengangkut sampah sebelum pagi, sehingga ketika saya keluar untuk menikmati pagi, kesegaran udara akan saya rasakan. Setiap saat selalu ada petugas kebersihan di setiap sudut jalan, sehingga kalaupun ada warga yang kurang sadar akan kebersihan, maka pasukan orange akan dengan sigap mengatasinya. Tidak jarang saya melihat para pahlawan kebersihan ini bisa bersantai (mungkin karena tidak adanya sampah yang di buang warga nakal).


2. Kerapian

Jika di bandingkan dengan Balikpapan, Samarinda tentu saja lebih semrawut tata kotanya, lebih tidak teratur, sehingga kurang indah untuk dipandang. Sungguh sangat kontras pemandangannya.



3. Ketertiban Lalu Lintas

Di Samarinda, kesadaran warga akan pentingnya tertib lalu lintas masih kurang dirasakan. Banyak pengendara motor atau mobil yang masih suka ugal-ugalan, sehingga mengganggu kenyamanan berkendara pengguna jalan yang lain. Setiap saya menemani teman atau kerabat saya yang notabene berasal dari Balikpapan, menyusuri kota Samarinda, pasti sepanjang jalan yang saya dengar dari mereka adalah, "Samarindaaaaaa Samarindaaaa.... ckckckckckckckckk" begitu saja sambil menggeleng- gelengkan kepala. Haha.. lucu sekali, karena hampir semua berkomentar begitu. Wajar saja begitu, karena kami hampir tidak pernah menemukan ketidak tertiban yang parah seperti di Samarinda ini (bagaimana dengan kota besar lain ya?) hehehe.



Lalu lintas di Jembatan Mahakam Samarinda setiap harinya (sumber: google.com)
Itulah tiga perbedaan mencolok yang saya rasakan antara Balikpapan dan Samarinda. Tapi biar bagaimanapun rupanya Samarinda, suatu saat, jika saya telah kembali ke Balikpapan, pasti saya akan sangat merindukan kota ini, termasuk merindukan kesemrawutannya hehehe.

Sunday, January 15, 2012

hubungan cinta dengan skripsiku


triiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggggggggggggggg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

alarm-ku berbunyi lg hari ini, u know what, it's kinda annoying here hehehe...
alarm itu adalah alarm yang mengingatkan aku untuk baikan ama skripsiku sayang. sudah hampir sebulan aq marahan ama skripsiku. gara2 ngejar2 dia seminggu penih, badanku berontak pake aksi mogok sehat. pada saat itu aku serius menyatakan cinta ama skripsiku, lha.... aku perjuangin seminggu penuh, aq rela bela2in mondar mandir perpus buat cari bahan, n yeah... deal,,aq berhasil ketemu orang tua skripsiku (read: mr advisor) dan beliau memberi lampu hijau untuk kami berdua. Tapi, perjuanganku tersebut harus terhenti sejenak, ada kerikil tajam yang menusukku seminggu kemudian, aku break dulu ama skripsi yang aku cintai tersebut, aku marah karena badanku sungguh ndak bs d ajak kompromi, masak mesti tunggu hampir sebulan ini baru aku d ijinin ngedate lagi ama skripsiku, well... aq udah curhat ke bunda, actually, bunda seneng banget aku jadian ama skripsi dan setuju sekali hubungan ini berlanjut ke tingkat yang lebih serius, tapi kemarin bunda menasihatiku untuk ndak terlalu terburu2 untuk menikah dengan sayangku itu. kata bunda, skripsiku pasti setia menanti sampai aku siap untung bersanding d pelaminan dengan busana pengantin "toga" yang sudah aku idam2kan. yeah.. bunda benar... aku memang ndak boleh terburu2 dalam hal ini. slow but sure... aku akan tetap menjalani hubungan cinta dengan skripsiku dengan perlahan, biar ndak marahan lagi gara2 drop mendadak. hehehhee... finally, I just wanna say, LOVE U MY THESIS!! tunggu aku yaa... aku pasti cantik dengan busana pengantin kita (read:toga) :*


#galauskripsian

letter to claire


"'What' and ‘if’ two words as nonthreatening as words come.
But put them together side-by-side,
and they have the power to haunt you,
for the rest of your life: ‘What if?'..."

"I don't know how your story ended.
But I know that if what you felt,
then was love - true love -
then it's never too late.
If it was true
then it why wouldn't it be true now?
You need only the courage to
follow your heart..."

"I don't know what a love like that feels like...
a love to leave loved ones for,
a love to cross oceans for...
but I'd like to believe,
if I ever felt it.
I'd have the courage to seize it.
I hope you had the courage to seize it, Claire.
And if you didn't, I hope one day that you will."

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

this is a letter to claire that is written by sophie in film : Letters to Juliet, well... I like this quotation, kinda have a power inside hehe (agag lebay sbnernya) but, actually, I got melted when claire read it. have u ever watched the film? sebenernya ini bukan genre yg diriku gemari, bukan tentang action or comedy movie,but when I watched this film, well... I got melted by the words,indeed hehe... ceritanya tentang finding true love, menemukan cinta sejati, fhewwwwhhh.... in fact, sering merasa tersindir dgn dialog tokoh2nya, I just feel like a chicken in my real life (khusus kalo ngomongin masalah "rasa", haha... seorang arum sangat jauh dr perfect) then... I decide to share it to my dearest sisters n brothers, just wanna share it... pertanyaan selanjutnya adalah..

apakah kamu adalah seseorang yang akan memperjuangkan "rasa" mu sampai di titik akhir?

hehe... ndak perlu d jawab kalau ndak yakin atau malu2 kucing :P... just ask to your heart then^^

"what if"
_________________________
there is google translater that can be used, if u don'tunderstand the words are >.< kabuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrr

Monday, January 9, 2012

I just...


blank..
berarti kosong...
kosong berarti ndak ada apa2..
ndak ada apa2 berarti sepi...
sepi.. berarti seperti hatiku yang kini sangat merindukanmu..


ruwet...
berarti ndak teratur..
ndak teratur berarti kacau..
kacau berarti ndak jelas..
ndak jelas.. berarti absurd...
seperti hatiku kini yang absurd menentukan arahku denganmu


gelap..
gelap bearti ndak ada sinar..
ndak ada sinar berarti buta..
buta berarti tidak melihat..
tidak melihat berarti harus meraba..
seperti hatiku kini yang meraba hadirmu di hidupku..

the only thing that I know now is, I just definitely , deeply, madly, miss u so bad..
kita memang tidak tau apa yang akan terjadi kelak, kita memang tidak tau bagaimana meraba masa depan kita, tapi.. kita punya akal... punya nurani... untuk menentukan arah, kemana kita lanjutkan langkah kita, ^^ semangat buat semuanyaaaaaaaaaaa ^^

Search This Blog